BERITA    MAJALAH    PUISI    EMAIYEIDA    PAPUA    ADIKKU    IMPIAKU    MINUMAN KERAS    GEREJA ABAIMAIDA   

Koo Emoo Bee

Montage dibuat Bloggif
cara memasang animasi naruto bergerak gif

Lebih Cepat Lebih Baik Wuput

Lebih Cepat Lebih Baik


Ini peristiwa yang terjadi di Airport Minangkabau- Padang diwaktu kami (bertiga dengan teman) balik dari Padang ke Jakarta pada musim kampanye yang lalu. 

Setelah check in dan bayar airport tax, kami ikut antri untuk pemeriksaan airport tax. Diurutan paling depan adalah keluarga menteri ( yang kukenal Bpk FI dan mantunya) dengan seragam Jk-Wiranto,kami tepat dibelakang mereka dan sekitar 15 orang di belakng kami.

Sesaat sebelum kami dapat giliran pemeriksaan airpot tax, datanglah serombongan calon penumpang dengan seragam yang sama menyelonong ke depan tanpa peduli pada antrian yang ada. 

Kami tidak terima dan serentak kami berteriakan " lebih cepat lebih baik!". Tanpa rasa salah, sambil mengepal tangan ke atas dengan penuh semangat mereka menyahut dengan teriakan yang sama; "lebih cepat lebih baik!".

Dengan tidak kalah semangatpun kami serentak menjawab " lebih cepat lebih baik, tidak perlu antri!!"

Rombongan tersebut diam tertunduk malu. Mereka memang lebih cepat sampai di Jakarta karena di pesawat, kursi mereka paling depan.



Penulis

Salah Lempar Tas Wuduwou

Salah Lempar Tas


Pada suatu pagi aku sedang hendak meninggalkan rumah, kebetulan sekali seorang perempuan muda tetangga kami juga keluar. Dia berdandan dan berpenampilan cukup modis, kedua kakinya mengenakan sepasang sepatu hak tinggi, sebuah tangan menenteng tas tangan yang mungil, sedangkan sebelah tangan lainnya menenteng sekantong sampah.

Saat dia berjalan melewati sebuah tempat pembuangan sampah di sudut tangga di bawah apartemen, dia tanpa refleksi melempar tas tangannya ke dalam sebuah tong sampah, kemudian melenggang pergi dengan mencangklongkan kantong sampah ke bahunya.

Beberapa detik kemudian, aku melihat dia tergopoh-gopoh lari kembali ke tepi tong sampah itu. Aku tertawa terpingkal-pingkal tak dapat menahan diri.

Penulis



Malu Karena Menginjak Cewek Wuduwou

Malu Karena Menginjak Cewek


Suatu hari saya pergi sama kawan yang pemalu. Dalam perjalanan pulang naik bis saat kita akan turun, karena buru-buru kawanku itu turun duluan, dan didepan dia ada cewek, saat turun sicewek keinjak kakinya, karena kawanku itu pemalu langsung ngeloyor jalan sambil menahan rasa malu itu.

Sehabis naik bis kita naik angkot, ada angkot lewat aku berhentiin itu angkot, tapi kawanku itu nggak mau naik, ku ajak dia, "Ayo naik cepetan.... karena angkot itu sudah nunggu,"

Kawanku itu bilang: "Pokoknya aku nggak mau, nggak,nggak, nggak... sambil lihat-lihat dompetnya..."

Saya kira ada duwit yang hilang atau tidak ada ongkos, dan angkotpun berjalan tidak jadi kami naik. Setelah aku tanya kenapa nggak mau naik angkot itu, dengan nada polosnya dia menjawab,

"Di angkot tadi kan ada cewek yang ke injak kakinya tadi..."

Dengan sepontan saya tertawa terbahak-bahak karena ternyata dia malu dengan cewek yang keinjak kakinya tadi.



Penulis

Kain Kecil untuk Mengusap Air Mata Emaiyeida

Kain Kecil untuk Mengusap Air Mata


Pada suatu hari, saat aku menghubungi sayagku melalui telepon kami bercekcok dengan sangitnya, sesudah gagang telepon kuletakkan, karena tak dapat mengendalikan emosi diriku, aku pun menangis dengan tersedu-sedu. Anak perempuan ingusanku yang ketika itu ada di sampingku coba menepuk-nepukkan tangannya yang kecil mungil ke mukaku sambil berusaha menghiburku: "Jangan nangis, nanti muka sayangku jadi jelek lho..."

Beberapa detik kemudian, dia menyodorkan sebuah kain kecil buat mengusap air mataku, tetapi begitu kuperhatikan dengan sepintas, aku terkejut dan juga merasa sangat geli, anakku ini sungguh-sungguh kurang asing, masa kain kecil untuk penyekah muka yang ia berikan barusan ternyata adalah sepasang kaos kaki yang baru saja ia tanggalkan.


Penulis




Teman Asrama Kontrakan Dogiyai Wuduwou

Teman Asrama Kontrakan Dogiyai


Di asrama kami ada kontraka dogiyai di sulawei selatan , tadinya hanya ditiduri oleh 2 orang, aku ada di ranjang sebelah paling kiri, biasanya pada waktu tidur aku sering-sering mendengkur.

Teman se asramaku  kontrakan dogiyai yang tidur di ranjang tengah masih tak begitu biasa dan belum bisa menyesuaikan diri dengan keadaan ini. Kemarin asrama kami kedatangan seorang teman lagi, ia tidur di ranjang sebelah paling kanan, orang itu juga mempunyai kebiasaan mendengkur.

Pada suatu hari aku menanya teman yang tidur di ranjang tengah, bagaimana kesannya belakangan ini.

Dia berkata: "Sekarang suara dengkur kalian berbentuk, kedengarannya jauh lebih serasi dari dulu, hehe..."



Penulis


Anak Kecil Tapi Akalnya Besar Emaiyeida

Membuka sebuah tempat penitipan kanak-kanak di rumah sendiri walaupun tidak mudah, tetapi biasanya masih termasuk berjalan dengan lancar.

Pada suatu hari, sesudah waktu bermain seleai, aku mengingatkan semua anak-anak supaya meringkas baik-baik mainannya. Di antara mereka ada seorang bocah perempuan berumur 4 tahun yang nampaknya sangat lincah dan cekatan berkata: "Aku di rumah tidak pernah disuruh berbenah-benah di kamar mainan."

Dengan sabar aku memberitahu kepadanya, di rumahku, tak peduli siapa yang mengocar-ngacirkan barang, dia harus dengan baik-baik membenahi sendiri barang-barangitu. 


Baru saja aku habis berkata, dia segera menjawab: "Ibuku setiap bulan membayar uang kepada Tante, maksudnya supaya Tante menjaga diriku dengan baik-baik, bukannya menyuruh diriku berbenah-benah."


Penulis

DUA SAHABAT EMAIYEIDA

DUA SAHABAT
Di sebuah sekolah terdapat banyak siswa yang sedang belajar. Tidak terkecuali Kevin, dia merupakan seorang anak yang bersekolah di sekolah tersebut. O iya, dia itu kelas 3 SMA dan sedang fokus menghadapi ujian nasional.
Kevin merupakan anak yang pintar dan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat. Tidak heran dia selalu mendapat ranking 1 di kelas. Dia juga mempunyai teman sebangku yang sangat baik namanya Udin. Udin memang tidak sepintar Kevin tetapi dia merupakan anak yang sangat bertanggung jawab dan juga merupakan anak yang paling berisik di kelas.
Tiba-tiba bel pun berbunyi itu berarti menandakan siswa-siswi di sekolah untuk pulang ke rumahnya masing-masing (bukan pulang ke kandangnya masing-masing, hehe).
Kevin dan Udin selalu pulang ke rumah bersama-sama karena rumah mereka berdekatan. Sewaktu berjalan untuk pulang, tiba-tiba saja mereka dicegat oleh seorang preman yang lumayan besar badannya. Preman itu lalu meminta uang kepada Kevin dan Udin yang sedang asyik ngobrol tentang ujian nasional. Preman itu lalu berkata “Woi mana duit lu atau gua bunuh lu (sambil menunjukkan pisau yang baru ia keluarkan)”.
“Emang siapa lu seenaknya minta duit ke kita, kalo berani jangan pake pisau, dasar banci” ujar Udin.
“Mending kita kabur daripada kita cari masalah sama orang ini” bisik Kevin kepada Udin.
Preman itu lalu memasukkan pisaunya kembali ke dalam kantong celananya dan berkata “Untuk lawan dua bocah kayak kalian cukup pake satu tangan”.
Udin langsung melempar batu yang ada di dekatnya dan ternyata batu itu tepat mengenai kepala si preman tersebut sehingga kepalanya bocor.
Preman tersebut yang sedang terluka langsung ditonjok oleh Udin sehingga preman itu pun pingsan.
“Hebat kamu din, belajar darimana cara nonjok kayak gitu”. “Nanti gua ajarin vin soalnya gua biasa latihan karate setiap minggu jadi bisa kayak gitu”.
Mereka pun pulang sambil bercerita satu sama lain. Sementara itu preman yang tadi pingsan dilihat oleh temannya. Preman itu pun mengatakan kepada temannya bahwa dia diserang oleh dua anak SMA. Lalu teman si preman itu langsung memanggil anak buahnya dan langsung menyuruh anak buahnya supaya besok untuk menangkap dua anak SMA yang telah menyerang temannya.
Keesokan harinya seperti biasa Kevin dan Udin pergi ke sekolah untuk belajar intensif menghadapi ujian nasional. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, jam pelajaran pun telah selesai. Kevin dan Udin lalu pulang bersama-sama seperti biasa. “Din kita sebaiknya jangan pulang melalui jalan yang sama, soalnya nanti preman kemarin datang lagi”.
“Ya elah vin, lu masih aja takut sama preman, kalo ada preman lagi nanti gua yang hajar”.
“Terserah apa kata kamulah din, pokoknya nanti kalo ada preman itu salah kamu”.
Mereka pun tetap melalui jalan yang sama untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Tiba-tiba mereka dicegat oleh sekumpulan preman yang telah menunggu mereka.
Kevin dan Udin pun langsung kabur melarikan diri. Mereka lari sekencang-kencangnya seperti kijang yang dikejar singa.
Mereka lalu mengumpat di sebuah warung. “Tuh kan bener din kataku pasti mereka ada lagi”.
“Ya deh maaf vin, gua juga gak nyangka mereka ada lagi disitu”.
Mereka lalu menelpon polisi supaya mereka tidak diganggu lagi oleh preman-preman tersebut. Polisi pun lalu langsung menangkap preman-preman tersebut sehingga Kevin dan Udin merasa senang.
“Kalo besok-besok ada preman lagi nanti gua abisin tenang aja vin, soalnya nanti gua kalo udah besar mau jadi polisi”.
“Baguslah din kalo kamu mau jadi polisi daripada jadi preman, betul kan din?”.
“Betul vin oleh karena itu kita itu harus melindungi orang yang sedang dalam kesusahan, karena tujuan hidup itu adalah untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain”.
Cerpen Karangan: Yeti
Penulis



 
Copyright © 2014 .. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger