BERITA    MAJALAH    PUISI    EMAIYEIDA    PAPUA    ADIKKU    IMPIAKU    MINUMAN KERAS    GEREJA ABAIMAIDA   
Home » » ABAIMAIDA TERWUJUDNYA IMPIAN KU

ABAIMAIDA TERWUJUDNYA IMPIAN KU

Posted by . on Sabtu, 06 September 2014

ABAIMAIDA TERWUJUDNYA IMPIAN KU

TERWUJUDNYA IMPIAN KU
Tepat pada hari Sabtu tanggal 11 Juni 2014, pada sore hari ketika saya dalam perjalanan pulang sehabis membeli kopi Kapal Api dari kios yang letaknya di sebelah kiri dari kediaman kontrakan dogiyai , ternyata ada sekelompok orang yang sedang berdiri sambil ngobrol di tepian jalan raya. Tidak terasa 10 langkah lagi saya sudah berada di tempat mereka. Namun terdengar dari kedua kuping saya ketika sedang melewati buat hipotis, mereka dalam ngobrolannya, sempat menyebut-nyebut kata  “buat hipotis.
Diri perasaan saya terkejut dan tambah penasaran. Ketika mendengar kata tersebut yang di ulang–ulang saat dalam ngobrolan mereka. Mengapa saya terkejut dan penasaran dengan kata buat hipotis”.? Karena hari itu, adalah hari pertama saya mendengar kata buat hipotis.. Disamping itu, karena kedengaran namanya yang begitu buat hipotis. Saya masih terus memikirkan hal tersebut hingga tiba di rumah.
Di sore hari esoknya, ketika saya lagi asyik duduk di barada rumah kontrakan dogiyai sambil isap rook surya , tiba-tiba terdengar suara dari gerbang pintu masuk rumah dengan mengucapkan selamat sore. Terasa kaget diri saya ketika mendegarnya. Tatap pandangan saya kearahnya. Ternyata dia sahabat saya Yeti
Saya menyambut kedatangannya dengan penuh riang dan gembira. Kami berdua saling menyapa sambil salaman khas daerah kami. Salaman itu adalah Kipoo Baii(ucapan dalam bahasa daerah suku Mee ). Sebab hal tersebut sudah menjadi tradisi dalam budaya kami masyarakat asal Pegunungan Tengah Papua.
Asyik rasanya ketika kami berdua duduk dan mengobrol sambil isap rook surya  . Namun saya teringat kembali kejadian kemarin yang telah membuat diri saya menjadi terkejut ketika mendengarnya. Karena penasaran, langsung saja saya tanyakan pada sahabat saya Yeti. Siapa tahu dia mengenal sedikit tentang buat hipotis.
Rudoo  : Sob, ko pernah dengar kata buat hipotis ka tidak?     
Yeti     : Ooooh, buat hipotis  itu mereka-mereka itu mau ciki barang mu,,, di Makassar.
Rudoo  : Sob buat hipotis tu de berbentuk apa ka? 
Yeti      : Sob, itu sebutan nama sekelompok pereman.











(Dialog di atas menggunakan bahasa non baku alias bahasa Pereman)
Kemudian sesusai itu, Yeti sahabat saya pulang ke rumahnya. Waktu terus berputar, hari tidak terasa sudah larut malam. Perasaan diri saya masih tidak puas tentang penjelasan teman saya tadi, walaupun sudah ada sedikit penjelasan dari yeti. Malam itu pun saya gelisah sehingga tidak dapat tidur. Malahan pertanyaan yang muncul dalam diri saya, yang sebenarnya buat hipotis itu seperti apa?
Ada sebuah hayalan bahwa seandainya posisi diri saya sedang berada di asrama (Dogiyai) di sekelilingnya dihiasi dengan gambar-gambar novel. Sekaligus tempat untukku belindung. Oleh karena itu, sampai kapan pun selagi diri saya masih bernafas, kedua telapak kaki saya harus menyentuh halaman asrama (Dogiyaii). Itulah janji yang juga merupakan impian saya.
Setelah seminggu kemudian, kami mendengar hasil tekx Pendaftaran  study kami selama 3 (tiga) Minggu Universitas Indonesia Timur (UIT). Saya berhasil, saya lulus sehingga hati saya sungguh–sungguh bahagia rasanya.  Tiba–tiba diri saya jadi bingung ketika memikirkan tempat untuk melanjudkan study saya FIKOM pendidikan berikutnya.
Tanpa disadari, ada sebutan  suara Makassar… Makassar yang terdengar dari hati nurani saya. Berarti kota Makassarah tempatnya untuk saya menambah ilmu study saya ini. Pemikiran  ***
Akhirnya, saya dating  ke Makassar untuk melanjutkan studi saya. Seusai saya tiba di kota study Makassar, untuk pertama kalinya saya injak di asrama (Dogiyai)buakana . Saya  mengenali penghuni asrama dan yang terutama ingin mengetahui letak asrama yang pernah saya terkejut ketika pertama kali mendengarnya. Hal akan selalu terkesan dalam hidup saya.
Dalam perjalanan menuju ke asrama (Dogiyai)buakana,  tidak merasa sedikit pun rasa lelah walaupun jaraknya boleh dikatakan ± 3 mm dari tempat tinggal saya. Langkah kaki saya masih terus melangkah tanpa ada hentinya. Tidak terasa dalam sekejap langkah saya sudah mendekati asrama (Dogiyai) buakana.
Seusai tiba, saya tidak langsung masuk ke lingkungan asrama. Tetapi saya berhenti sejenak dan memandangnya. Wah, ternyata sangat-sangat indah. Saya sangat–sangat berapresiasi dan kagum  pada penghuninya, walaupun letak topografi tekstur tanahnya berukurun kecil. Namun  mereka sangat pandai dalam pengaturan penataan letaknya, seperti letak asrama, halaman, taman bunga, dan lahan atau kebun untuk bertani. Disamping itu bangunan asramanya yang sangat–sangat kreatif. Perlu diketahui bahwa bangunan asrama ini dibangun tanpa bantuan tukang bangunan, melainkan usaha dan kerja keras dari mahasiswa terdahulu.
Kemudian saya melangkah masuk ke lingkungan asrama. Ternyata ada sebuah Honai di  ujung asrama bagian belakang. Langsung saja saya jalan menuju ke arah Honai itu. Ternyata ada 2 orang yang berada di dalamnya. Dengan penuh gembira kami saling salaman sekaligus memperkenalkan identitas pribadi kami masing–masing. Ternyata mereka adalah kakak-kakak senior. Kedua kakak tersebut bernama Wempi Pigai Dan Fransiskus Tigi.
Saya pun duduk di tempat mereka dan berbincang-berbincang bersama. Tak terasa waktu telah sore sehingga saya pulang kembali ke tempat tinggal saya di kontrakan Dogiyai, Buakana Aura Ibu Blok 4C . Hati saya sungguh gembira karena impian saya sudah terwujud. Akhirnya….      
Sekarang Pereman jadi tempat perlindungan kami, saya dan teman – teman seperjuangan. 
Pereman jasamu tak terbalas. Janji namamu kan ku catat dalam cerita kisah perjuanganku.
Inilah cerita karangan pendek dari saya yang hampir saja dikatakan mujizat. Namun tidak berarti kerena semuanya adalah perencanaan-Nya (T U H A N). Terima kasih.
Sallam perjuangan….!
Penulis

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 .. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger